Senin, 25 September 2017

KONSEP OOP (OBJECT ORIENTED PROGRAMMING)

Pemrograman Berorientasi Objek atau yang dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP)merupakan pemrograman yang berorientasikan kepada objek.
Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar.Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

Ada beberapa contoh konsep dari pemrograman orientasi Objek (Object Oriented Programmingyaitu sebagai berikut:
1.    Kelas atau Class
Dalam object oriented programming, class (kelas) adalah blueprint atau prototype, yang mendefinisikan variabel dan method-method pada seluruh object tertentu  untuk membuat anggota dirinya sendiri mengarah kepada class instance, class object, instance object atau simply object. Suatu class (kelas) mendefinisikan unsur anggota yang memungkinkan contoh class (kelas) ini memiliki perilaku dan kemampuan khusus sendiri.
Class (Kelas) adalah struktur data yang berisi data-data (konstanta-konstanta dan field-field), fungsi-fungsi (method, property,event, indexer, operator, constructor,destructor,dan static constructor) dan class dalam class.
Class (Kelas) adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class (kelas)  adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Class (kelas)  merupakan sarana pengkapsulan  kumpulan data dan kumpulan method java, class (kelas) digunakan untuk membuat objek, dan berperan sebagai  tipe data dari objek.
Sebuah class (kelas) secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya. Sebuah class merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object.
Jika diilustrasikan hubungan antara class dan object seperti pada gambar dibawah ini :  

Hasil gambar untuk class object program
Suatu class dapat berisi property,field,method dan event dari suatu object, gabungan dari property,field,method dan event dari suatu object biasanya member dari class.
Penamaan suatu class mempunyai aturan umum :
a. Tidak menggunakan spasi atau menggunakan spasi dengan diganti “_” (misal class Sarjana_Mipa)
b. Tidak menggunakan kata-kata yang telah dipakai oleh compiler (reserved Word, lihat bab sebelumnya)

Modifier saat deklarasi kelas adalah :
            a. Tidak ditentukan (default) Kelas tersebut dapat diakses oleh kelas lain dalam satu package. 
      b. Public

    Ø Main Class/ Class Induk
          Modifier1 Class Namaclass modifier2 {
//tipedata namaatribut/variable
Public static void main (String[ ] args){
//character yang akan di tampilkan
}
}

}
Contoh sederhana dari deklarasi sebuah class :

Class Mahasiswa {
            String nim;                 //deklarasi variabel atau atribut
String nama;               //deklarasi variabel atau atribut
}

2.  Object
Object adalah elemen dasar dari konsep pemrograman, merupakan sesuatu yang memiliki identitas (nama), pada umumnya juga memiliki data tentang dirinya maupun object lain dan mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu dan bisa bekerja sama dengan objek lainnya. Pada dasarnya semua benda yang ada di dunia dapat dianggap sebagai sebuah object.Rumah, mobil, sepeda motor, meja, dan komputer merupakan contoh-contoh object yang ada di dunia nyata. Setiap object memiliki dua karakteristik yang utama yaitu, atribut dan behavior. Atribut merupakan status object dan behavior merupakan tingkah laku dari object tersebut.

3. Abstraksi
Abstraksi adalah pengabstrakan atau penyembunyian kerumitan dari suatu proses. Sebagai contoh, orang tidak perlu berpikir bahwa mobil adalah kumpulan dari puluhan atau ribuan bagian-bagian kecil (mesin, kabel, baut, roda, rem, dsb). Orang hanya perlu berpikir bahwa mobil adalah sebuah objek yang telah memiliki prilaku spesifik, yang dapat digunakan sebagai alat transportasi, sehingga dia/mereka tinggal menggunakannya atau mengendarainya tanpa harus mengetahui kerumitan proses yang terdapat di dalam mobil tersebut. ini artinya, si pembuat mobil telah menyembunyuikan semua kerumitan-kerumitan proses yang terdapat didalam mobil dan pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana sistem mesin , transmisi, dan rem berkerja. Konsep seperti inilah yang dinamakan dengan abstraksi.
Cotoh abstraksi dalam model pemrograman berorientasi objek,  kita sebagai programmer atau pengembang program tidak perlu tahu secara detail bagaimana cara membuat sebuah tombol, yang perlu kita ketahui adalah bagaimana cara menggunakan objek tombol yang sudah ada (baik data/propeti maupun method-nya). Dalam kasus ini, si pembuat objek telah mengabstraksikan semua proses yang berkaitan dengan pembuatan tombol.

Contoh Abstraksi:
·    Contoh berikut akan menjelaskan penggunaan class abstrak dalam pemrograman Objek dalam Java. Kelas abstrak yang dibuat adalah kelas Animal, kemudian dengan dua jenis variabel, jumlah kaki dan warna. Ditambahkan method berdasarkan cara jalan dan suaranya  :
public abstract class Hewan { 
private int jmlKaki; 
private Color warna; 
public abstract void jalan(); 
public abstract void suara();
{

4. Pembungkusan (Encapsulation)
Secara kode program, proses abstraksi yang telah kita bicarakan tadi diatas dapat dilakukan dengan cara membungkus semua kode dan data yang berkaitan ke dalam satu entitas tunggal yang disebut dengan objek, dengan kata lain sebenarnya proses pembungkusan itu sendiri merupakan cara atau mekanisme untuk melakukan abstraksi.
Dalam pemrograman tradisional, proses semacam ini dinamakan dengan penyembunyian informasi (information Hidding). Dalam melakukan pembungkusan kode dan data didalam java, terdapat 3 tingkat akses, yaitu :
·   Tingkat Akses Private, Dengan mendeklarasikan data dan method menggunakan tingkat akses private, maka data dan method tersebut hanya dapat diakses oleh kelas yang memilikinya saja. Ini berarti data dan method tersebut tidak boleh diakses atau digunakan oleh kelas-kelas lain yang terdapat di dalam program. Untuk mendeklarasikan suatu data atau method dengan tingkat akses pivate, gunakan kata kunci ”private “.
Private : Memberikan hak akses hanya kepada anggota class tersebut untuk menggunakan dan/atau mengubah nilai dari property atau method tersebut.
·   Tingkat Akses Protected, Suatu data maupun method, yang di deklarasikan dengantingkat akses protected dapat diakses oleh kelas yang memilikinya dan juga oleh kelas–kelas yang masih memiliki hubungan turunan.Sebagai contoh, apabila terdapat kelas B yang merupakan turunan dari kelas A, dan data X terdapat pada kelas A, maka kelas B diizinkan untuk mengakses data tersebut, tetapi apabila ada kelas lain (kelas C) yang bukan merupakan turuna dari kelas A, maka kelas C tersebut tidak diizinkan untuk mengakses data x yang terdapat pada kelas A. Untuk mendeklarasikan suatu data atau method dengan tingkat akses protected, gunakan kata kuci ”protected“.
Protected : Memberikan hak akses kepada anggota class nya dan anggota class hasil inheritance (penurunan sifat) dari class tersebut.
·      Tingkat Akses Public, merupakan kebalikan dari tingkat akses private, Data maupun method yang bersifat publik dapat diakses oleh semua bagian di dalam program. Dengan kata lain , data-data maupun method-method yang dideklarasikan dengan tingkat akses public akan dikenali atau dapat diakses oleh semua kelas yang ada didalam program, baik yang merupakan kelas turunan maupaun yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Untuk mendeklarasikan suatu data atau method dengan tingkat akses public, gunakan kata kunci “public“.
Public : Memberikan hak akses kepada property dan method agar dapat digunakan diluar class tersebut.

5. Pewarisan (Inherintance)
Inheritance adalah proses pewarisan data dan method dari suatu kelas kepada kelas yang lain. Pewarisan ini bersifat menyeluruh, sehingga semua data dan method yang dimiliki oleh kelas asalnya akan diturunkan kepada kelas baru. Kelas yang mewarisi disebut kelas “SUPER (super class)” dan kelas yang diwarisi disebut “SUBKELAS (sub class)”.
Manfaat penggunaan konsep pewarisan antara lain:
·    pertama, kita dapat menggunakan kembali kelas-kelas yang kita buat (sebagai superkelas) dan membuat kelas-kelas baru berdasar superkelas tersebut dengan karakteristik yang lebih khusus dari behaviour umum yang dimiliki superkelas.
·         Kedua, kita dapat membuat superkelas yang hanya mendefinisikan behaviour namun tidak memberi implementasi dari metode-metode yang ada. Hal ini berguna jika kita ingin membuat semacam template kelas. Kelas semacam ini disebut kelas abstrak, karena behaviournya masih abstrak dan belum diimplementasikan. Subkelas-subkelas dari kelas semacam ini, yang disebut kelas konkret, mengimplementasikan behaviour abstrak tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Sedikit penjelasan mengenai kelas abstrak, kelas ini bisa memiliki hanya satu atau lebih metode abstrak.Subkelas dari kelas ini bertanggung jawab untuk memberikan implementasi untuk metode-metode abstrak tersebut.Sebagai akibat dari keberadaan metode abstrak ini, kelas abstrak tidak dapat diinstanskan (dibuatkan instansnya) atau digunakan untuk menciptakan sebuah objek dari kelas tersebut.
           
Contoh : terdapat class sepeda dan sepeda gunung. Sepeda termasuk superclass.Sepeda gunung termasuk subclass.Hal ini dikarenakan sepeda gunung memiliki variabel dan method yang dimiliki oleh sepeda.

Prinsip dasar inheritance yaitu persamaan-persamaan yang dimiliki oleh beberapa kelas dapat digabungkan dalam sebuah class induk sehingga setiap kelas yang diturunkannya memuat hal-hal yang spesifik untuk kelas yang bersangkutan.


Selasa, 19 September 2017

Perbedaan Definisi Notepad dan Notepad++

Notepad adalah sebuah aplikasi sebuah text editor simple yang sudah ada sejak Windows 1.0 di tahun 1985 yang ada di setiap system windows baik xp, vista, seven dan sebagainya.tentu kode ini sangat penting dan justru mungkin paling sering di gunakan oleh para user, baik kepentingan pribadi ataupun lainnya, misalnya noteped di gunakan untuk sekedar belajar, mengetik HTML, membuat blog, bahkan  ada saja untuk kejailan contohnya membuat virus. Tentunya di sarankan bagi setiap orang agar tidak di salah gunakan karena dapat merugikan orang lain. 

Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi windows. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemprograman. Notepad++ di distribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Proyek ini di layani oleh Sourceforge.net dengan telah di unduh lebih dari 27 juta kali dan 2 kali memenangkan perhargaan SourceForge Community Choice Award For Best Developertool.

#Dariberbagai.Sumber



Rabu, 08 Januari 2014

Artikel Suku Asmat Papua

Suku Asmat
Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.

Serba-serbi Suku Asmat
Suku Asmat adalah nama dari sebuah suku terbesar dan paling terkenal di antara sekian banyak suku yang ada di Papua, Irian Jaya, Indonesia. Salah satu hal yang membuat suku asmat cukup dikenal adalah hasil ukiran kayu tradisional yang sangat khas. Beberapa ornamen / motif yang seringkali digunakan dan menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat adalah mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa disebut mbis. Namun tak berhenti sampai disitu, seringkali juga ditemui ornamen / motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon, yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematian. Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.

Kondisi Alam
Wilayah yang mereka tinggali sangat unik.Dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai.Wilayah yang ditinggali Suku Asmat ini telah menjadi Kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Asmat dengan 7 Kecamatan atau Distrik.Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3000-4000 milimeter/tahun.Setiap hari juga pasang surut laut masuk kewilayah ini,sehingga tidak mengherankan kalau permukaan tanah sangat lembek dan berlumpur.Jalan hanya dibuat dari papan kayu yang ditumpuk diatas tanah yang lembek.Praktis tidak semua kendaraan bermotor bisa lewat jalan ini.Orang yang berjalan harus berhati-hati agar tidak terpeleset,terutama saat hujan.

Sumber Alam Dan Potensi Alam
Selain ikan,cucut,kepiting,udang,teripang,ikan penyu,cumi-cumi,dan hewan lainnya yang melimpah ruah.Daerah Asmat juga memiliki sumber daya alam yang amat luar biasa,seperti : rotan,kayu,gahar,kemiri,kulit masohi,kulit lawang,damar,dan kemenyan.
Mata Pencaharian
Kebiasaan bertahan hidup dan mencari makan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya di wilayah Distrik Citak-Mitak ternyata hampir sama. suku asmat darat, suku citak dan suku mitak mempunyai kebiasaan sehari-hari dalam mencari nafkah adalah berburu binatang hutan separti, ular, kasuari< burung< babi hutan dll. mereka juga selalu meramuh / menokok sagu sebagai makan pokok dan nelayan yakni mencari ikan dan udang untuk dimakan. kehidupan dari ketiga suku ini ternyata telah berubah.
Sehari-hari orang Asmat bekerja dilingkungan sekitarnya,terutama untuk mencari makan, dengan cara berburu maupun berkebun, yang tentunya masih menggunakan metode yang cukup tradisional dan sederhana. Masakan suku Asmat tidak seperti masakan kita. Masakan istimewa bagi mereka adalah ulat sagu. Namun sehari-harinya mereka hanya memanggang ikan atau daging binatang hasil buruan.
Masakan suku Asmat tidak seperti masakan kita. Masakan istimewa bagi mereka adalah ulat sagu. Namun sehari-harinya mereka hanya memanggang ikan atau daging binatang hasil buruan.
Dalam kehidupan suku Asmat “batu” yang biasa kita lihat dijalanan ternyata sangat berharga bagi mereka. Bahkan, batu-batu itu bisa dijadikan sebagai mas kawin. Semua itu disebabkan karena tempat tinggal suku Asmat yang membetuk rawa-rawa sehingga sangat sulit menemukan batu-batu jalanan yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak, palu, dan sebagainya.

Makanan Pokok
Makanan Pokok orang Asmat adalah sagu,hampir setiap hari mereka makan sagu yang dibuat jadi bulatan-bulatan yang dibakar dalam bara api.Kegemaran lain adalah makan ulat sagu yang hidup dibatang pohon sagu,biasanya ulat sagu dibungkus dengan daun nipah,ditaburi sagu,dan dibakar dalam bara api.Selain itu sayuran dan ikan bakar dijadikan pelengkap. Namun demikian yang memprihatinkan adalah masalah sumber air bersih.Air tanah sulit didapat karena wilayah mereka merupakan tanah berawa.Terpaksa menggunakan air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Mitologi

Dalam hal kepercayaan orang Asmat yakin bahwa mereka adalah keturunan dewa yang turun dari dunia gaib yang berada di seberang laut di belakang ufuk, tempat matahari terbenam tiap hari. Menururt keyakinan orang Asmat, dewa nenek-moyang itu dulu mendarat di bumi di suatu tempat yang jauh di pegunungan. Dalam perjalanannya turun ke hilir sampai ia tiba di tempat yang kini didiami oleh orang Asmat hilir, ia mengalami banyak petualangan. Dalam mitologi orang Asmat yang berdiam di Teluk Flaminggo misalnya, dewa itu namanya Fumeripitsy. Ketika ia berjalan dari hulu sungau ke arah laut, ia diserang oleh seekor buaya raksasa. Perahu lesung yang ditumpanginya tenggelam. Dalam perkelahian sengit yang terjadi, ia dapat membunuh si buaya, tetapi ia sendiri luka parah. Ia terbawa arus yang mendamparkannya di tepi sungai Asewetsy, desa Syuru sekarang. Untung ada seekor burung Flamingo yang merawatnya sampai ia sembuh kembali; kemudian ia membangun rumah yew dan mengukir dua patug yang sangat indah serta membuat sebuah genderang em, yang sangat kuat bunyinya. Setelah ia selesai, ia mulai menari terus-menerus tanpa henti, dan kekuatan sakti yang keluar dari gerakannya itu memberi hidup pada kedua patung yang diukirnya. Tak lama kemudian mulailah patung-patung itu bergerak dan menari, dan mereka kemudian menjadi pasangan manusia yang pertama, yaitu nenek-moyang orang Asmat.

Rabu, 18 Desember 2013

Bagaimana Cara Budaya Papua Beradaptasi Dengan Budaya Modern

 Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Ada Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat seperti budaya-budaya di kawasan papua yang begitu bisa dikatakan primitif yang jauh dari hal-hal modern. Tetapi jangan heran dulu. Artikel dari beberapa definisi yang baru anda baca diatas, tidak semua suku asmat di papua pada zaman sekarang dikatakan orang yang jauh dari hal-hal kehidupan modern ?? 
 Contohnya saja ada beberapa sebagian orang papua yang sudah mampu mengikuti dan menerima perubahan dan perkembangan budaya modern di zaman sekarang tetapi masih berlandaskan hal-hal yang normal, yang tidak meninggalkan akan budaya-budaya tradisional mereka juga begitu saja.

  Contoh dibawah ini adalah gambar bahwa ada beberapa sebagian orang yang beradaptasi dengan kebudayaan modern :


Beberapa kelompok pemuda yang memainkan alat musik modern
   
 Ciri-ciri Masyarakat yang menerima dan mampu beradaptasi dengan budaya modern adalah, sebagai berikut:
1. Masyarakat mampu dan menerima perubahan sosial budaya
2. Masyarakat mampu merubah pola pikir yang tertutup
3. Masyarakat mampu menerima dan mengikuti sistem pendidikan
4. Masyarakat mampu menerima pembaruan dengan budaya modern seperti hal-halnya kesenian seperti alat musik dan instrumen musik tradisional yang dipadukan dengan instrumen modern.
  
  Dari pengaruh Era Globalisasi itulah yang tidak bisa dipungkiri bahwa Pada zaman modern seperti sekarang ini, faktor dari budaya modern memang sangat kuat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan pada kebudayaan tradisional. Mulai dari adanya perkembangan unsur-unsur dari bahasa atau yang disebut alat komunikasi interaksi manusia, alat musik, teknologi (IPTEK), sistem pengetahuan seseorang dan beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi besarnya perkembangan kehidupan modern. 

  Tetapi, Yah dalam mengikuti kehidupan budaya modern juga, kita sebagai masyarakat yang baik, jangan semudah itu juga melepaskan teguh kebudayaan tradisional dan juga sebagai masyarakat yang terbuka harus pandai dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan tradisionalnya masing-masing yang telah melekat dari diri kita sejak lahir.

Jumat, 13 Desember 2013

Alat Musik Tradisional Suku Asmat Papua

   
               
             Alat Musik Tifa
  Orang Papua dikenal bersifat ekspresif. Mereka mengisi setiap moment penting dalam kehidupannya  dengan jiwa seni yang sangat tinggi. Selain berekspresi dengan seni ukirannya yang khas, mereka juga suka menari dan mendengarkan suara musik dari alat musik tradisional Papua. Walau jenis alat musik tradisional Papua yang masih sering dipakai hingga saat ini mungkin tidak sebanyak dimasa lalu. Selain karena makin kurangnya minat dari generasi muda untuk melestarikannya, mungkin karena pengaruh masuknya budaya seni modern ke dalam kehidupan masyarakat Papua sekarang ini. 

TIFA

   Ada salah satu nama alat musik tradisional yang paling terkenal yang berasal dari Papua yaitu Tifa. Alat musik Tifa merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah maluku serta papua. Bentuknya alat musik Tifa mirip gendang dan cara memainkannya Tifa adalah dengan cara dipukul. Alat musik Tifa terbuat dari bahan sebatang kayu yang isinya sudah dikosongkan serta pada salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit hewan rusa yang terlebih dulu dikeringkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Alat musik ini sering di mainkan sebagai istrumen musik tradisional dan sering juga dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat, dan Tarian gatsi. 

Rumah Adat Suku Asmat

Rumah Adat Jew

  Suku Asmat memiliki rumah adat suku Asmat bernama Jew (Rumah Bujang). Rumah Jew memang memiliki posisi yang istimewa dalam struktur suku Asmat. Di rumah bujang ini, dibicarakan segala urusan yang menyangkut kehidupan warga, mulai dari perencanaan perang, hingga keputusan menyangkut desa mereka. Jew adalah tempat yang dianggap sakral bagi suku Asmat. Ada sejumlah aturan adat di dalamnya yang harus dipelajari dan dipahami oleh orang Asmat sendiri, termasuk syarat membangun Jew.

 Di dalam rumah adat suku Asmat ini juga tersimpan persenjataan suku Asmat seperti, tombak, panah untuk berburu, dan Noken. Noken adalah serat tumbuhan yang dianyam menjadi sebuah tas. Tidak sembarang orang boleh menyentuh noken yang disimpan di dalam rumah adat suku Asmat ini. Noken ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Ada syarat dan terapi-terapi tertentu yang harus dipatuhi pasien dan dipastikan sembuh.

  Seorang suku asmat di rumah bujang tersebut menceritakan bahwa pasien yang berobat secara adat, asal mematuhi aturan-aturan tersebut, kelak akan sembuh dalam waktu singkat.

Berikut beberapa hal menyangkut rumah adat suku Asmat (Jew) :
1. Rumah adat suku Asmat yang dibuat dari kayu ini selalu didirikan menghadap ke arah sungai.

2. Panjang rumah adat suku Asmat ini bisa berpuluh-puluh meter. Bahkan ada Jew yang panjangnya bisa sampai lima puluh meter dengan lebar belasan meter.

3. Sebagai tiang penyangga utama rumah adat suku Asmat, mereka menggunakan kayu besi yang kemudian diukir dengan seni ukir suku Asmat.

4. Mereka tidak menggunakan paku atau bahan-bahan non alami lainnya, tapi orang Asmat menggunakan bahan-bahan dari alam seperti tali dari rotan dan akar pohon.

5. Atap rumah adat suku Asmat ini terbuat dari daun sagu atau daun nipah yang telah dianyam. Biasanya warga duduk beramai-ramai menganyamnya sampai selesai.

6. Jumlah pintu jew sama dengan jumlah tungku api dan patung bis. Patung Bis mencerminkan gambaran leluhur dari masing-masing rumpun suku Asmat. Mereka percaya patung- patung ini akan menjaga rumah mereka dari pengaruh jahat.Jumlah pintu ini juga dianggap mencerminkan jumlah rumpun suku Asmat yang berdiam di sekitar rumah adat suku asmat. Setelah rumah Jew berdiri, para lelaki biasanya pergi berburu menggunakan perahu Chi untuk memenggal kepala musuh. Suku Asmat memiliki keunikan dalam mendayung perahu Chi yang bentuknya menyerupai lesung, yang terbuat dari pohon ketapang rawa, panjang sebuah chi bisa mencapai dua belas meter. Untuk membuatnya diperlukan waktu satu sampai dua minggu. Dayungnya terbuat dari kayu pala hutan dan bentuknya menyerupai tombak panjang. Sebagian perahu Chi diberi ukiran ular di tepinya serta ukiran khas Asmat di bagian kepalanya.

  Ular merupakan simbol hubungan antara suku asmat dengan alam. Perahu menjadi alat yang penting bagi mereka untuk mencari ikan sepanjang hari. Mengambil sagu, berburu buaya, berdagang, bahkan berperang. Dengan perahu ini, mereka bisa melintasi sungai hingga puluhan kilometer. Kedekatan suku Asmat dengan perahu kini menjadi atraksi menarik. Atraksi ini menggambarkan bagaimana suku Asmat berperang. Namun semenjak misionaris datang sekitar tahun lima puluhan, perang antar suku sudah tidak ada.

  Saat kembali, tetua adat akan menyambut mereka, menanyakan jumlah musuh yang berhasil dibunuh. Pesta pengukuhan rumah Jew dilakukan sepanjang malam. Mereka menari dan bernyanyi diiringi pukulan alat musik tradisonal Papua, Tifa. Dengan melakukan atraksi ini, orang suku Asmat percaya, roh para leluhur mereka akan datang dan akan menjaga rumah mereka.

  Jew adalah salah satu bagian dari nilai-nilai suku asmat yang melihat rumah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Suku Asmat, selain itu pandai membuat ukiran dan memahat yang sarat simbol leluhur mereka.

Papua Non-Melanesia Bahasa Suku Asmat

Bahasa Sistem Ide
   Sebuah karangan etnografi, memberi deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan, berserta variasi-variasi dari bahasa itu. Seperti suku asmat menggunakan Bahasa-bahasa yang digunakan kelompok bahasa yang oleh para ahli linguistik disebut sebagai Language of the Southern Division, bahasa-bahasa bagian selatan Irian Jaya. Bahasa ini pernah dipelajari dan digolongkan oleh C.L Voorhoeve (1965) menjadi filum bahasa-bahasa Irian (Papua) Non-Melanesia. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsanya dapat diuraikan dengan cara menempatkannya setepat-tepatnya dalam rangka klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, sub rumpun, keluarga, dan sub keluarga bahasanya yang wajar, dengan beberapa contoh fonetik, fonologi, suntaks, dan sementik, yang diambil dari bahan ucapan bahasa sehari-hari. Bahasa dalam etnografi mempunyai sebuah lampiran yang berisi daftar kata-kata dasar. Bahasa memang tidak mudah karena suatu bahasa menentukan sebuah luas batas penyebaran bahasa tersebut. Perbatasan antara daerah tempat tinggal dua suku bangsa hubungan antara individu warga masing-masing suku  bangsa seringkali sangat intensif sehingga ada proses saling pengaruh-mempengaruhi antara unsur-unsur bahasa dari kedua belah pihak.

Sistem Perilaku
   Sistem perilaku masyarakat suku asmat masih terpengaryh oleh bahasa leluhur mereka. Setan yang tidak membahayakan hidup ilmu sihir hitam juga banyak dipraktikan di wilayah masyarakat Asmat, terutama oleh kaum wanita. Seseorang yang mempunyai kekuatan ini dapat menyakiti atau membunuh manusia. Ilmu ini biasanya diturunkan oleh seorang ibu kepada anak perempuannya untuk senjata perlindungan diri.

   Bahasa-bahasa tersebut dibedakan pula antara orang Asmat pantai atau hilir sungai dan Asmat hulu sungai. Lebih khusus lagi, oleh para ahli bahasa dibagi menjadi bahasa Asmat hilir sungai dibagi menjadi sub kelompok Pantai Barat Laut atau pantai Flamingo, seperti misalnya bahasa Kaniak, Bisman, Simay, dan Becembub dan sub kelompok Pantai Baratdaya atau Kasuarina, seperti misalnya bahasa Batia dan Sapan.Sedangkan Asmat hulu sungai dibagi menjadi sub kelompok Keenok dan Kaimok.

Beberapa istilah bahasa yang digunakan suku asmat :
1. Aipmu ep = rumah bujang yang terbagi atas dua bagian utama yang menghadap ke udik
2. Aipmu sene = rumah bujang yang terbagi atas dua bagian utama yang menghadap ke hilir
3. Aipmu = bagian utama yang ada di tiap rumah bujang dan memiliki seorang kepala
4. Asmat-ow = manusia sejati
5. Bis = patung leluhur
6. Bivak = rumah di hutan yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara
7. Cemen = bagian terpenting pada patung bis
8. Fumiripits = Sang pencipta
9. Iguana = sejenis kapal

Wujud Budaya
   Bahasa suku asmat merupakan alat komunikasi diantara masyarakat suku asmat, yang banyak tersebar di wilayah papua. Meskipun suku asmat mempunyai wujud budaya bahasa keseharian tapi suku asmat menggunakan bahasa Indonesia. Banyak dikalangan masyarakat suku asmat tidak faham akan bahasanya. Dalam keseharian suku asmat mereka menggunakan bahasa nenek moyang yang sudah berumur ribuan tahun. Meskipun mereka mempunyai bahasa sendiri sekalipun tetapi masyarakat suku asmat tidak mengghilangkan bahasa Indonesia. Bahasa masyarakat asmat bermacam-macam karena setiap berbeda wilayah mereka mempunyai bahasa sendiri. Akan tetapi, setiap wilayah itu membuata rumpun bahasa yang sama karena bahasa merupakan alat komunikasi yang harus dimengerti satu sama lain.  Bahasa suku asmat mempunyai istilah selayang pancong. Dalam konteks catatan sejarah, papua mulai di ungkap dari tulisan tenteng new guienea, dimasa kedatangan portugis seperti kulit gelap, berbulu tebal, dan rambutya yang kriting. Bahasa suku asmat yang menjadi salah satu pemerkaya bahasa dan adat istiadat kekayaan cultural.


KONSEP OOP (OBJECT ORIENTED PROGRAMMING)

Pemrograman Berorientasi Objek atau yang dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP)merupakan pemrograman yang berorientasikan...